Pendidikan dan Perkembangan Anak Usia Dini

 Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa yang mana telah memberikan kita tempat dan waktu sehingga saya Rima Indah dapat menyelesaikan tugas review jurnal ini. Dari 3 jurnal yang saya sudah baca, saya mengangkat tema tentang Pendidikan Karakter Pengembangan Anak Usia Dini. 

    Pendidikan yang di berikan di Indonesia, kategori anak usia dini di mulai sejak lahir hinga 6 tahun. Anak - anak yang terlahir ke dunia pada dasarnya sudah memiliki kecerdasan yang Tuhan berikan, tetapi kecerdasan anak tidak akan muncul secara optimal apabila tidak di stimulasi sejak dini. Menstimulus karakter anak sangat penting di usia dini, karena inilah masa Golden Age karena pada fase ini pertumbuhan anak berkembang begitu pesat. Anak akan belajar bagaimana untuk bersabar, mandiri, serta bergaul dengan temannya. Anak usia dini memiliki karakteristik yang bersifat unik yang berada dalam masa potensial, relatif spontan, cenderung ceroboh dan kurang perhitngan, bersifat aktif dan energik dan memiliki rasa ingin tahu yang kuat serta memiliki jiwa petualangan dan memiliki sifat imajinasi yang tinggi. Di dalam stimulus ini anak akan mengasah bentuk permainan menantang pikiran yang berguna untuk merangsang semua sistem indera seperti indera pendengaran, penglihatan, pembauan dan pengecapan. 

    Pendidikan anak usia dini bisa didapatkan  melalui jalur pendidikan formal, nonformal atau informal. PAUD jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak - kanak (TK), Raudatul Atfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. Sementara itu, PAUD jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat. Pengelolaan dan penyelenggaraan PAUD harus mengacu pada Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini (STPPA). STPPA adalah kriteria tentang kemampuan yang dicapai anak pada seluruh aspek perkembangan dan pertumbuhan. Bermain diperlukan untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak.

    Pedidikan Karakter adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik dan memperdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter probadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya di masa sekarang dan masa yang akan datang.  Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan nila - nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran,atau kemauan serta tindakan untuk melakukan nilai - nilai tersebut. Jadi Pendidikan karakter  memiliki hubungan yang erat dengan pendidikan moral, yang tujuannya untuk membentuk kemampuan individu secara terus - menerus guna penyempurnaan diri yang lebih baik di masa yang akan datang. 

   dalam jurnal tentang Pengambangan Nilai - Nilai Karakter Anak Usia Dini Melalui Pembiasaan Dan Keteladana dari Eka Sapti Cahyaningrum, Sudaryanti dan Nurtanio Agus Purwanto selaku pemilik Jurnal. Di dalam jurnal tersebut memiliki 1 - 11 halaman yang dimana dimulai dari halaman 203 - 213. kemudian jenis metode jurnal tersebut yaitu dengan menggunakan siklus tahapan R&D dari Borg and Gall (1983 : 132). Model yang akan di uji secara teoritik maupun secara empirik di lapangan. 

Dalam jurnalnya memuat menurut pandangan saya setelah membacanya, pendidikan karakter pada anak usia dini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan agar menjadi kebiasaan yang tertanam pada diri anak ketika dewasa. Masa ini dianggap penting karena anak sedang dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Penanaman karakter dilakukan melalui pembiasaan, keteladanan, dan pembentukan nilai-nilai moral. Guru memiliki peran kunci dalam proses ini, sebagai model yang memberikan contoh dan mendidik secara langsung. Nilai-nilai karakter yang ditanamkan mencakup religius, jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, dan lainnya. Keteladanan dan pembiasaan merupakan faktor penting dalam membentuk karakter anak. 

    Pendidikan karakter merupakan bagian penting dalam pembentukan kepribadian anak-anak, yang dilakukan melalui pembiasaan dan keteladanan. Beberapa nilai karakter yang ditonjolkan meliputi disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. 

    Proses implementasi pendidikan karakter di lembaga PAUD dapat dilakukan melalui berbagai strategi dan metode pembelajaran yang mencerminkan nilai-nilai karakter tersebut. Misalnya, dalam mengajarkan nilai religius, metode praktik doa harian dapat digunakan. Sedangkan untuk karakter jujur, peran serta nyata dalam kegiatan sehari-hari lebih efektif dalam membentuk karakter jujur pada anak-anak. Analisis data dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa implementasi nilai karakter, seperti religius, jujur, toleransi, dan disiplin, telah dilakukan dengan baik dalam lembaga PAUD yang menjadi subjek penelitian. Namun, masih terdapat tantangan dalam merangkul siswa non-muslim dalam kegiatan keagamaan, serta perlunya pembinaan karakter yang terus-menerus untuk menghadapi fenomena karakter negatif di kalangan pendidik dan peserta didik. Selain itu, pendidikan karakter juga harus melibatkan semua pihak, baik di sekolah maupun di rumah, serta masyarakat. Pembinaan karakter harus dilakukan secara holistik dan terus-menerus dari semua lingkungan pendidikan. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam membentuk karakter yang baik pada anak-anak 

Point pentingnya adalah  Pendidikan karakter pada anak usia dini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan sebagai kebiasaan, Masa anak usia dini merupakan waktu yang penting karena dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, Proses penanaman karakter dilakukan melalui pembiasaan, keteladanan, dan pembentukan nilai-nilai moral, Guru memiliki peran penting sebagai model yang memberikan contoh dan mendidik langsung, Nilai-nilai karakter yang ditanamkan mencakup religius, jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, dll, Dan  Keteladanan dan pembiasaan merupakan faktor penting dalam membentuk karakter anak. 

    Kemudian dari sudut pandang Psikolog dari Jurnal Rita Eka Izzaty, staf pengajar juru Psikolog Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu pendidikan UNY yang mengatakan  perkembangan merupakan pola perubahan yang berlangsung dalam setiap individu sepanjang hidupnya. Proses pendidikan dan pengasuhan memainkan peran penting dalam membentuk berbagai aspek perkembangan anak, termasuk fisik, intelektual, emosional, sosial, dan moral. Pendidikan dan pengasuhan yang baik akan membantu anak mencapai potensinya secara optimal. Dalam mengembangkan karakter anak, beberapa hal penting perlu diperhatikan, antara lain:

  • Lingkungan yang mendukung: Anak belajar dari lingkungan sekitarnya, termasuk perilaku orang tua, pendidik, dan masyarakat. Lingkungan yang positif dan suportif akan membentuk karakter yang baik pada anak.
  •  Pembelajaran melalui contoh: Anak belajar melalui pengamatan terhadap orang lain, terutama orang tua dan pendidik. Contoh yang baik akan diinternalisasi oleh anak dan membentuk perilaku mereka.
  • Harapan yang jelas: Anak perlu diberi harapan dan tujuan yang jelas dalam pembentukan karakter mereka. Harapan ini akan mengarahkan perilaku anak ke arah yang positif.
  • Praktik langsung: Anak perlu diberi kesempatan untuk mempraktikkan karakter yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, karakter tersebut akan menjadi bagian integral dari diri mereka.
  • Kerjasama antara orang tua dan sekolah: Kerjasama antara orang tua dan sekolah sangat penting dalam membentuk karakter anak. Konsistensi antara lingkungan di rumah dan di sekolah akan memperkuat pembentukan karakter anak.

Selain itu, keluarga, institusi prasekolah, teman sebaya, organisasi keagamaan, dan komunitas juga memiliki peran dalam pembentukan karakter anak. Melalui interaksi dengan berbagai pihak ini, anak akan belajar nilai-nilai moral dan mengembangkan karakter yang positif. Dengan demikian, pendidikan karakter merupakan bagian integral dari pendidikan anak yang bertujuan untuk membimbing mereka menjadi individu yang berperilaku adaptif dan bertanggung jawab dalam kehidupan mereka.

      Dan terakhir sudut panda Islam mengenai Pendidikan Perkembangan Anak Usia Dini dari jurnal Nini Aryani Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Indonesia. 

    Pendidikan anak usia dini sangatlah penting dalam Islam karena pembinaan dan pendidikan yang diberikan pada masa ini akan membekas sepanjang hayat anak. Materi pendidikan yang diberikan pada anak usia dini meliputi pendidikan jasmani, rohani, dan intelektual (akal). Dengan demikian, pendidikan anak usia dini dalam Islam memegang peranan yang sangat urgen dalam membentuk karakter dan kehidupan anak hingga dewasa.

    Pendidikan Islam merupakan bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani sesuai dengan ajaran Islam. Tujuannya adalah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh, dan mengawasi penerapan semua ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini bertujuan untuk mempengaruhi jiwa anak didik menuju penanaman takwa, akhlak yang baik, dan kebenaran sesuai dengan ajaran Islam.  Anak-anak lahir dalam keadaan suci, dengan potensi rohani dan jasmani yang harus dikembangkan sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma Islam. Keluarga menjadi lingkungan pertama bagi pendidikan anak, di mana orangtua bertanggung jawab untuk mendidik, membimbing, dan mengawasi pertumbuhan anak dengan bijaksana sesuai dengan ajaran Islam. Pndidikan anak usia dini dalam Islam bertujuan untuk memelihara dan membantu pertumbuhan fitrah manusia sejak dini, sehingga anak dapat tumbuh menjadi manusia muslim yang beriman, bertaqwa, dan terhindar dari kemaksiatan. Interaksi anak dengan lingkungan menjadi penting untuk mengembangkan kepribadian, watak, dan akhlak yang mulia.

    Dengan pendidikan yang tepat, anak akan menjadi manusia yang bermoral, berbudi luhur, dan mencapai kemuliaan sesuai dengan kodratnya. Oleh karena itu, pendidikan anak usia dini dalam Islam sangatlah penting untuk membentuk karakter dan kehidupan yang baik bagi generasi mendatang.

Sekian riview dari 3 jurnal dengan sudut pandang yang berbeda,  mohon maaf  jika ada kekurangan dalam meriview jurnal di atas dan terimakasih telah membaca.

Daftar Pustaka 

https://journal.uny.ac.id/index.php/jpa/article/view/17707/10181

https://smkwidyanusantara.sch.id/read/5/pendidikan-karakter-pengertian-fungsi-tujuan-dan-urgensinya#:~:text=Untuk%20mengembangkan%20potensi%20dasar%20dalam,yang%20kompetitif%20dalam%20hubungan%20internasional.

https://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/jga/article/download/546/379

https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_anak_usia_dini

https://dinsos.kulonprogokab.go.id/detil/624/anak-di-usia-emas#:~:text=Usia%20emas%20atau%20the%20golden,usia%200%20sampai%206%20tahun.

https://www.neliti.com/id/publications/448018/bentuk-bentuk-stimulasi-pada-anak-dalam-perkembangan-motorik-anak-usia-dini-di-r#:~:text=Stimulasi%20merupakan%20salah%20satu%20bentuk,%2C%20perabaan%2C%20pembauan%2C%20pengecapan.

https://staffnew.uny.ac.id/upload/132206556/lainlain/Pentingnya+Pendidikan.pdf 

https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/potensia/article/download/3187/2415

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penelusuran Tanda, Makna, dan Mitos dalam Film Exhuma: Perspektif Semiotika Roland Barthes

LITERATUR REVIEW FILM